Setelah tahu usaha marketing Anda tidak sia-sia dan Anda memiliki traffic pengunjung yang stabil ke situs web, sangat penting untuk mengetahui cara meningkatkan konversi penjualan Anda.
Tingkat konversi yang baik adalah kunci untuk mendapatkan imbal hasil atas investasi yang Anda lakukan dalam memasarkan layanan Anda.
Blog terkait:
Apa Itu Konversi Website?
Biasa juga dikenal sebagai website convertion rate, konversi website adalah persentase jumlah pembeli dari total jumlah pengunjung website Anda. Semakin tinggi presentasinya, semakin baik juga performa website Anda.
Contohnya begini, ada 1.000 orang datang ke situs web Anda. 10 orang dari pengunjung itu melakukan pembelian. Berarti tingkat konversi penjualan di website Anda adalah 1%.
Cara menghitung konversi website pun tidak sulit. Sederhananya, Anda tinggal membagi jumlah konversi dalam satu periode waktu tertentu dengan total pengunjung situs web di periode waktu yang sama. Hasil pembagian ini kemudian dikalikan 100%.
Semakin tinggi persentasenya, semakin baik konversi penjualan sebuah bisnis.
Masalahnya, banyak perusahaan yang baru masuk dunia online bingung bagaimana cara mengoptimalisasi website agar tingkat konversinya tinggi. Adakah cara ampuh untuk meningkatkan konversi penjualan di sebuah bisnis?
Cara meningkatkan konversi penjualan dari website
9 tips berikut akan sangat membantu Anda meningkatkan konversi website untuk penjualan Anda.
1. Buat diri Anda mudah ditemukan
Bayangkan seseorang mencari produk atau layanan yang Anda jual, tetapi mereka sulit menemukan Anda di internet. Seberapa mudah Anda ditemukan akan mempengaruhi konversi penjualan Anda.
Bisa jadi karena bisnis Anda tidak muncul di halaman pertama mesin pencari, atau mungkin website Anda tidak berfungsi di browser yang mereka gunakan, atau tidak dioptimalkan untuk seluler. Apa pun alasannya, sangat mudah kehilangan pelanggan potensial.
Sebenarnya, Anda hanya memerlukan beberapa langkah kecil untuk memastikan audiens yang tepat dapat menemukan Anda. Memiliki strategi SEO yang kuat, menguji seberapa baik situs web Anda bekerja di browser, dan memastikan bahwa website tersebut mobile-friendly adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
Hal-hal tersebut juga merupakan bagian dari cara meningkatkan CTR (Click Through Rate) sebuah situs web.
2. Dapat diakses dengan mudah
Jika calon pelanggan sudah menemukan website Anda, langkah kedua untuk meningkatkan konversi website adalah memastikan mereka mudah menghubungi Anda.
Beberapa website memiliki tampilan yang menarik dan informasi yang lengkap. Namun begitu pengunjung tertarik dan ingin bertanya, mereka kesulitan menemukan cara menghubungi Anda. Jika ini terjadi, konversi penjualan pun pasti terhambat.
Gunakan saluran komunikasi utama dan gabungkan semuanya dalam strategi omnichannel. Saluran ini meliputi obrolan langsung untuk berdiskusi soal produk, email bantuan pelanggan, dan formulir kontak. Jangan lupa juga untuk meningkatkan kehadiran perusahaan Anda di media sosial akan membuat bisnis Anda lebih mudah diakses oleh calon pelanggan.
Dalam sebuah riset, konsumen saat ini lebih memilih obrolan langsung (live chat) untuk mendapatkan bantuan. Alasan utamanya adalah mereka menerima jawaban langsung atas pertanyaan mereka.
Faktanya, menambahkan obrolan langsung ke website Anda tidak hanya meningkatkan konversi penjualan hingga 38%, tetapi juga dapat membantu Anda mendapatkan deal besar dengan klien terkemuka.
John Hood, yang menjalankan perusahaan audio/video bernama The Farm AV, berhasil meningkatkan konversi penjualan dengan memenangkan kesepakatan senilai USD500.000 lebih berkat fitur live chat yang dia tambahkan ke situs webnya.
3. Bangun kepercayaan dan hubungan
Penting bagi Anda untuk memberi sebanyak mungkin alasan kepada pengunjung website untuk mempercayai bisnis dan layanan yang Anda berikan.
Tampilkan ulasan dan testimoni mendetail di situs Anda sehingga pengunjung baru dapat melihat apa yang disukai pelanggan tentang produk Anda dan mengapa mereka percaya dengan bisnis Anda.
Pastikan Anda terlibat dengan lead dan pelanggan Anda di media sosial untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkan mereka. Ingat, pelanggan yang bahagia adalah duta terbaik Anda.
4. Kenali pengunjung website Anda
Anda akan kesulitan berkomunikasi dengan lead jika Anda tidak mengenal bagaimana profil pengunjung website Anda.
Memiliki tools yang dapat memberikan wawasan soal pengunjung website, dan membantu membangun hubungan dengan mereka, dapat membantu Anda melihat pengunjung mana yang kembali dan mana yang baru sehingga Anda dapat terhubung dengan lebih baik.
Ini tidak hanya akan membantu Anda memahami dan mengatasi masalah mereka, tetapi juga memposisikan dan memasarkan produk dengan lebih baik sesuai dengan konteks yang tepat.
Baca juga:
5. A/B testing elemen website Anda
A/B testing pada dasarnya menunjukkan dua versi halaman web ke kelompok audiens yang berbeda dan menggunakan versi yang memiliki tingkat konversi website terbaik.
Ada banyak elemen di halaman web yang dapat diuji, seperti tombol CTA (warna, penempatan, dan teksnya), tata letak dan desain halaman, judul dan pesan, dan elemen media baru (ukuran gambar, video, dll).
Semua perubahan kecil ini dapat membuat perbedaan besar. Namun penting untuk diingat bahwa A/B testing tidak boleh dilakukan satu kali.
Terus perbarui website Anda dan bereksperimenlah untuk meningkatkan konversi penjualan Anda.
6. Sederhanakan formulir
Untuk mendapatkan konversi yang lebih cepat, biasanya sebuah situs web akan meminta pengunjungnya mengisi formulir online. Sayangnya, formulir yang panjang dapat membuat pengunjung tidak tertarik. Memperpendek formulir Anda dapat membantu meningkatkan tingkat konversi situs web Anda.
7. Segmentasikan pengunjung
Beberapa orang mengunjungi sebuah website karena mereka memang sedang ingin membeli sesuatu, namun beberapa lainnya mungkin hanya iseng, dan kemudian ada beberapa pengunjung juga yang telah membuka website di tab browser dan melupakannya.
Dari sini kita bisa lihat niat orang dalam menjelajah sangat beragam. Menyegmentasikan pengunjung website sebagai hot, warm, dan cold leads dapat membantu Anda menargetkan audiens yang tepat dengan cara yang benar.
Masing-masing lead ini membutuhkan perhatian dengan tingkat energi dan sumber daya yang berbeda dari tim penjualan Anda.
Kategori pertama membutuhkan perhatian segera (dengan live chat atau langsung dihubungi oleh tim penjualan), yang kedua membutuhkan penawaran diskon untuk produk yang mereka lihat.
Sedangkan, untuk mereka yang tidak sengaja atau membuka website dan melupakannya perlu ditawarkan produk terlaris yang Anda miliki saat mereka kembali mengunjungi website Anda.
8. Jadikan website lebih menarik
Website yang rapi dan menarik secara visual dengan konten yang dengan jelas menyampaikan keunikan produk/layanan Anda akan segera menghubungkan Anda dengan pengunjung potensial.
Dorong mereka untuk tetap tinggal dengan memberi konten yang relevan melalui blog dan artikel yang menarik.
Anda juga dapat menambahkan beberapa video ke halaman web untuk membuatnya lebih hidup.
Pengunjung akan melihat nilai lebih dalam bisnis Anda jika Anda dapat menawarkan lebih dari sekadar katalog produk, membuat mereka lebih cenderung membeli dari Anda daripada pesaing Anda.
Strategi meningkatkan konversi penjualan dengan cara ini terbilang jitu, walau memang membutuhkan sumber daya yang lebih besar.
9. Pantau terus performa situs web
Membuat situs web untuk bisnis online bukan pekerjaan sekali jadi. Anda perlu memantau bagaimana keefektifan situs web Anda.
Ini bukan cuma perkara berapa banyak orang yang datang ke situs web, tapi juga hal-hal detail seperti di halaman mana mereka masuk dan keluar, bagian mana dari sebuah halaman yang paling sering di lihat, hingga profil pengunjung situs web Anda.
10. Bangun CTA yang kuat dan dipersonalisasi
CTA mendorong pengunjung berinteraksi dengan website Anda, dan CTA telah terbukti meningkatkan rasio konversi penjualan sebesar 20%.
Tetapi CTA umum yang digunakan secara berlebihan dan kemungkinan tidak akan membantu Anda dalam meningkatkan konversi. Jadi gunakan CTA yang cerdas dan dipersonalisasi berdasarkan lokasi pengunjung, perangkat yang mereka gunakan, atau preferensi mereka berdasarkan produk yang telah mereka beli dari Anda sebelumnya.
Menurut sebuah studi baru-baru ini oleh Jeffrey Vocell, Call to Action yang dipersonalisasi mengonversi 202% lebih banyak dari CTA biasa. Tetapi pastikan Anda tidak menambahkan terlalu banyak CTA, karena ini justru akan mengganggu pengunjung Anda.
11. Memenuhi Harapan Pelanggan Anda
Pengunjung dapat dengan cepat mengetahui ketidakkonsistenan antara iklan dan konten sebenarnya di website Anda. Ketidakkonsistenan ini mungkin membuat mereka kehilangan kepercayaan pada produk Anda sejak awal.
Jadi, pastikan iklan Pay Per Click (PPC) Anda dan konten promosi lainnya menetapkan ekspektasi yang tepat bagi pengunjung Anda sebelum mereka masuk website Anda.
Kesimpulan
Memang strategi meningkatkan konversi penjualan di atas terlihat banyak dan memusingkan bagi bisnis yang baru berjalan. Sebagai pemilik bisnis atau tim marketing, Anda cukup mencoba dua atau tiga poin yang sudah kami sebutkan di atas.
Setelah terbiasa, baru tambah strategi lainnya untuk melengkapi strategi yang sudah Anda jalankan.
Apapun bisnis Anda, seberapa besar pun anggaran Anda, kunci paling utama dari strategi meningkatkan konversi penjualan ini adalah konsistensi.
Apakah Anda memiliki tips lainnya? Bagikan di bagian komentar di bawah ini.
Comments