Inilah 5 Tantangan Kolaborasi di Dunia Kerja

5 Tantangan Kolaborasi di Dunia Kerja

Tidak bisa dipungkiri bahwa kolaborasi telah mengubah cara kita menyelesaikan berbagai hal di tempat kerja. 

Namun, kolaborasi tim yang efektif bisa menjadi tantangan bagi semua jenis organisasi, baik start up dengan lima karyawan di satu kantor atau perusahaan multinasional dengan ribuan karyawan.

Kerja sama tim selalu memiliki tantangan tersendiri dan bisa menjadi kompleks seiring berkembangnya tim. Ada banyak hal yang perlu diingat, lebih banyak pendapat yang perlu dipertimbangkan, dan lebih banyak lagi klarifikasi yang harus dilakukan.

Karena kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk berkolaborasi dengan orang lain, maka tidak lagi cukup hanya menjadi pendengar. Kolaborasi yang benar-benar efektif dimulai dengan memahami kebutuhan dan tujuan bersama.

Berikut ini adalah 5 tantangan kolaborasi yang bisa terjadi di dunia kerja:

1. Perbedaan gaya bekerja

Setiap orang pasti memiliki gaya bekerja masing-masing. Beberapa orang menyukai bekerja dalam kelompok, sementara yang lain lebih menyukai bekerja sendirian. Ketika ideologi, proses, dan tujuan yang berbeda maka di sinilah konflik pun muncul.

Sebuah proyek bisa gagal karena kurangnya keterlibatan seluruh tim. Jika tim tidak selaras tentang cara bekerja sama, kesuksesan adalah hasil yang tidak mungkin terjadi. 

Namun, dengan pembagian tugas yang efektif dan resolusi konflik yang bijaksana di tempat kerja, kolaborasi dapat meningkatkan produktivitas tim. 

Anggota tim harus berkomunikasi di antara mereka sendiri untuk memperjelas apa yang harus dilakukan setiap orang dalam perannya sehingga mereka semua memiliki pemahaman yang sama saat tenggat waktu semakin dekat.

2. Kedekatan dalam tim

Relasi dengan sesama rekan kerja adalah kunci agar lingkungan sosial perusahaan dapat berkembang. Tidak heran jika teknologi mengubah cara karyawan modern berinteraksi. 

Dengan teknologi yang berkembang, ini memungkinkan kita untuk bekerja dari mana saja dengan perangkat apa saja hingga meningkatkan cara berkomunikasi dan berkolaborasi. 

Tim dan organisasi hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran saat ini. Bahkan dengan semua teknologi yang tersedia, tim bekerja lebih baik ketika para anggotanya berada dalam jarak yang dekat secara fisik.

Jika sebagian besar anggota tim bekerja jarak jauh, ada baiknya sesekali mengadakan pertemuan secara langsung untuk membangun relasi dan rasa saling memiliki.

3. Membangun kepercayaan

Salah satu hal dasar saat membangun kolaborasi adalah kepercayaan. Sayangnya, kepercayaan tidak bisa dibangun hanya dalam semalam. Butuh waktu yang lama untuk menumbuhkan rasa percaya di dalam sebuah tim.

Membangun kepercayaan pun tidak semudah mengucapkannya. Terkadang, karyawan melakukan kesalahan dan mungkin sulit bagi Anda atau anggota tim lain untuk percaya kembali.

Tempat kerja yang ideal ditandai dengan kepercayaan antarpribadi dan rasa paling menghormati satu sama lain, sehingga orang-orang merasa nyaman menjadi diri mereka sendiri. 

Membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang di sekitar Anda, baik di tempat kerja maupun di luarnya sangat penting. Dengan membangun hubungan inilah rasa percaya bisa tumbuh.

Blog terkait:

Kenali 4 Jenis Budaya Kerja Paling Populer Ini

5 Tantangan dalam Kolaborasi di Budaya Kerja Hibrid

4. Komunikasi

Beberapa tahun terakhir, banyak organisasi yang membuka kesempatan untuk bekerja jarak jauh sebagai sarana untuk terhubung dan berinteraksi dengan karyawan di seluruh dunia. Implementasinya justru menghadirkan banyak masalah, yang terkadang unik.

Kini, kolaborasi bisa digabungkan dengan teknologi, sehingga banyak orang tetap berhubungan melalui saluran yang berbeda setiap harinya. Di Indonesia sendiri penggunaan alat kolaboratif dan rapat online meningkat secara signifikan setelah pandemi. 

Supaya berhasil berkomunikasi di dunia yang dinamis dan berjejaring saat ini, tim dan organisasi perlu menguasai seni komunikasi. Anda bisa mencapai hal ini dengan menumbuhkan budaya komunikasi terbuka dengan rapat rutin dan mengadakan pertemuan kasual dengan tim.

5. Tanggung jawab dan keterlibatan

Tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan menjadi nilai penting yang akan selalu diperhatikan di sebuah organisasi. Kurangnya tanggung jawab akan menyebabkan penolakan untuk berkolaborasi dengan anggota tim lainnya.

Budaya kolaborasi dapat tercipta ketka anggota tim saling memahami peran masing-masing untuk berbagi ide. Setiap anggota tim bisa memberikan kontribusi yang unik untuk mencapai tujuan bersama.

Kerja tim yang memuaskan dapat dicapai jika tanggung jawabnya jelas dan anggota tim selaras.

Mempersiapkan langkah berikutnya!

Kerja tim mungkin terlihat cukup sederhana, tetapi kenyataannya, kerja tim yang efektif tifaklah mudah. Dalam budaya tempat kerja saat ini, sangat penting untuk berkolaborasi demi memenuhi standar kinerja dan tujuan organisasi yang terus meningkat.

Sama seperti kita dapat mencapai hal-hal luar biasa ketika kita bekerja sama, kolaborasi dapat membantu kita menerobos hambatan yang membatasi kita. Mengatasi tantangan kerja sama tim dapat membantu membangun kesuksesan organisasi.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait