ChatGPT untuk Customer Service: Memahami Kemampuan dan Kekurangannya

ChatGPT untuk Customer Service: Memahami Kemampuan dan Kekurangannya

ChatGPT adalah artificial intelligence (AI) generatif yang dapat menguraikan tulisan blog, membantu penelitian untuk mendukung konten Anda, menghasilkan gambar, dan menulis kode.

Banyak orang yang antusias dengan semua kelebihan dari aplikasi ChatGPT. Namun, ternyata kehadiran ChatGPT mulai menimbulkan keresahan karena muncul beberapa pekerjaan yang berpotensi untuk digantikan.

Mungkin beberapa orang akan menganggap AI adalah suatu ancaman, tetapi ternyata AI tidaklah semenakutkan itu. Justru AI memiliki banyak manfaat bagi manusia dan bisa diberdayakan untuk melakukan pekerjaan menjadi lebih baik.

Salah satu pekerjaan yang berpotensi untuk digantikan adalah customer service. Penting untuk diingat, meskipun ChatGPT terdengar kuat, tetapi AI tetaplah memiliki kekurangan.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ChatGPT ternyata dapat membantu customer service. Mari kita cari tahu!

Hal-hal yang tidak bisa dilakukan ChatGPT

a. Berempati dengan pelanggan

Salah satu kekeliruan dari ChatGPT adalah adanya klaim bahwa ia bisa menggantikan customer service dan beranggapan bisa memiliki empati. 

Meskipun diprogram untuk mengenali dan memahami frasa tertentu yang mengindikasikan emosi manusia, ChatGPT tidak dapat merasakan emosi dengan cara yang sama seperti manusia, sehingga tidak bisa berempati dengan pelanggan.

b. Keterbatasan pertanyaan yang kompleks

ChatGPT bisa menjawab pertanyaan yang relevan karena ia dilatih dari data yang diambil dari berbagai sumber. Meskipun saat ini ChatGPT terkesan bisa menjawab semua pertanyaan, kenyataannya saat ini masih ada keterbatasan ChatGPT dalam menjawab pertanyaan kompleks.

Keterbatasan ini makin terasa apabila penggunanya tidak mampu memberikan perintah yang jelas. Terkadang kita harus memberikan perintah atau pertanyaan beberapa kali sebelum kita mendapat jawaban yang kita inginkan.

Keterbatasan dalam menjawab pertanyaan ini berawal dari ChatGPT yang kesulitan memahami konteks, tidak memiliki informasi terkini, keterbatasan pemecahan masalah kreatif, dan ketergantungan pada pola data latihannya.

c. Memberikan dukungan yang dipersonalisasi

Setiap pelanggan harus diperlakukan dengan sama meskipun mengalami permasalahan yang berbeda-beda. Manusia memiliki temperamen dan pendapat yang berbeda hingga AI gagal mempertimbangkan hal tersebut.

Meskipun memungkinkan untuk mengintegrasikan ChatGPT dengan sistem khusus bisnis seperti help desk atau CRM dan melatihnya dengan pengetahuan domain tertentu, tetapi ChatGPT tetap tidak mengenal pelanggan lebih baik dari Anda.

d. Selalu memberikan jawaban yang benar

ChatGPT menggunakan model bahasa besar (large language model) yang terus dilatih untuk meningkatkan akurasi jawaban. Namun, seperti artificial intelligence (AI) lainnya respon ChatGPT mungkin mengandung bias atau ketidakakuratan yang dapat membingungkan pelanggan.

Meskipun ChatGPT menghasilkan respon yang mirip dengan manusia, pengguna masih harus mengedit, mempersonalisasi, dan memeriksa fakta.

Baca juga:

Lightbox form: Fitur Formulir Online untuk Tingkatkan Konversi Penjualan

Maksimalkan Customer Engagement dengan Integrasi WhatsApp

Hal-hal yang bisa dilakukan ChatGPT

a. Meringkas utas atau artikel 

Kemampuan meringkas dari ChatGPT patut diacungi jempol. Aplikasi ini dengan cepat memproses artikel atau percakapan panjang dengan mengambil poin-poin yang paling relevan. 

Kelebihan ini sangat membantu ketika agen harus mentransfer tiket ke agen atau departemen lain. ChatGPT juga dapat membantu mengubah artikel berbasis pengetahuan yang sudah ada menjadi petunjuk langkah demi langkah untuk dibagikan kepada pelanggan.

b. Mengubah balasan agen

ChatGPT bisa menghasilkan beberapa versi dari balasan yang berbeda dari teks tanpa mengubah teks aslinya. Agen juga bisa meminta ChatGPT untuk membuat pesan menjadi lebih ramah atau formal.

Agen akan memiliki beberapa opsi jawaban yang diinginkan dengan bantuan dari ChatGPT. Hal ini membantu meningkatkan kefasihan dan nada balasan.

c. Menganalisis pelanggan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ChatGPT tidak dapat berempati dengan manusia, tetapi dapat mengenali kata kunci dan frasa yang mengindikasi emosi manusia seperti kebahagiaan, kesedihan, dan frustasi.

Kemampuan ini dapat digunakan untuk merasakan nada bicara dari utas yang masuk dan menentukan suasana hati pelanggan.

Contohnya adalah Zoho Desk yang memungkinkan agen untuk melihat Customer Mood Summary untuk memahami dan berinteraksi lebih baik dengan pelanggan.

d. Menyediakan dukungan multibahasa

Sebenarnya jumlah pasti dari bahasa yang bisa didukung ChatGPT tidak dapat ditentukan, karena model GPT terus diperbarui dan ditingkatkan. Namun, pada saat ini, ia sudah mengetahui beberapa bahasa.

Kemampuan ini membuat kita bisa menerjemahkan pesan dari satu bahasa ke bahasa lain dalam beberapa detik, sehingga ChatGPT dapat membantu memberikan dukungan kepada pelanggan lebih luas.

e. Membuat templat

ChatGPT bisa menghasilkan templat untuk semua materi komunikasi dan pertanyaan umum, mulai dari email dukungan membalas ulasan, artikel bantuan, kebijakan pengembalian, atau yang lainnya. Kemudian sesuaikan konten dengan informasi produk yang relevan dan detail lainnya.

f. Memberdayakan chatbot bisnis

Anda bisa menggunakan chatbot bisnis untuk memberikan dukungan sepanjang waktu dengan menggunakan API OpenAI dan memasukkan ChatGPT ke dalam situs web atau aplikasi. 

Chatbot dapat dilatih untuk menjawab pertanyaan umum dengan menjelajahi database pengetahuan perusahaan dan melakukan tugas-tugas spesifik seperti membuat janji temu atau melakukan pemesanan. 

g. Balas tiket secara otomatis

ChatGPT dapat menyarankan frasa/kalimat untuk melengkapi tanggapan Anda. Agen dukungan umumnya mengetahui jawaban yang benar, jadi dengan sedikit penyesuaian pada apa yang disarankan ChatGPT, mereka dapat membuat dan mengetikkan tanggapan dengan lebih cepat.

Kesimpulan

Dunia terus berkembang, seperti yang telah terjadi selama berabad-abad. Banyak orang kehilangan pekerjaan mereka karena Revolusi Industri. Namun, mereka yang menerima perubahan menjadi lebih relevan. Saat ini pun kita sedang mengalami revolusi AI.

Manusia akan selalu menjadi hal yang mendasar bagi AI, karena AI tidak bisa menafsirkan peristiwa, tindakan, atau nada seperti yang dapat dilakukan manusia. 

Walaupun AI bertindak mirip dengan manusia, tetapi tetap saja seperangkat program komputer tidak akan bisa mempertimbankan perasaan. Satu-satunya cara untuk mengikuti perkembangan di tempat kerja modern adalah dengan merangkul ChatGPT dan teknologi serupa.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait