Apa yang lebih penting dari keuntungan sebuah bisnis? Uang tunai. Margin keuntungan mungkin dapat berubah, tetapi arus kas (cash flow) Anda lah yang menentukan kesehatan bisnis Anda saat ini dan di masa depan. Maka itu, mengatur cash flow adalah kunci!
Apa itu cash flow?
Cash flow adalah konsep keuangan yang mewakili jumlah uang yang masuk dan uang keluar dari perusahaan atau rekening bank individu selama periode tertentu.
Teori cash flow didasarkan pada prinsip bahwa uang tunai adalah sumber kehidupan semua bisnis, dan mengelola arus kas secara efektif sangat penting untuk keberhasilannya.
Teori manajemen cash flow berisi tiga komponen utama, yaitu uang masuk, uang keluar, dan saldo kas.
Arus kas masuk mengacu pada jumlah uang yang masuk ke bisnis, seperti pendapatan penjualan, investasi, atau pinjaman. Arus kas keluar mengacu pada jumlah uang yang keluar dari bisnis, seperti pengeluaran, penggajian, dan pembayaran hutang.
Sedangkan, saldo kas mengacu pada perbedaan antara arus kas masuk dan arus kas keluar.
Semua bisnis, tak peduli besar-kecilnya, mungkin berisiko mengalami arus kas yang buru. Jika penyebab utamanya diabaikan, bisnis tersebut mungkin menjadi tidak menguntungkan, menyusut lebih jauh, dan bangkrut.
Mengetahui cara mengatur cash flow bisnis akan membantu pengusaha mengelolanya secara konsisten, bersiap menghadapi tantangan, dan tumbuh dengan mantap!
Salah mengatur cash flow bisnis
Salah mengatur berakibat cash flow negatif. Ini terjadi ketika bisnis membelanjakan lebih dari yang diterimanya, atau istilah sederhananya, besar pasak daripada tiang. Namun, hal ini tidak selalu mengindikasikan kerugian.
Misalnya, pembayaran Anda mungkin jatuh tempo sebelum menerima pendapatan dari penjualan. Atau mungkin perusahaan membelanjakan lebih banyak dari uang yang perusahaan miliki saat itu. Inilah yang menyebabkan masalah arus kas.
Praktik seperti ini dapat membuat Anda tidak memiliki cukup uang tunai untuk investasi masa depan, yang menyebabkan ketidakseimbangan pendapatan Anda seiring dengan penurunan aset likuid.
Jika sebuah bisnis tidak mengelola cash flow masuk dengan baik untuk menghadapi pengeluaran tak terduga, bisnis berpotensi mengalami krisis uang segar hingga cash flow menjadi negatif. Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus paham sebabnya.
Penyebab umum cash flow negatif
1. Manajemen yang tidak efisien
Produktivitas dan strategi pemasaran yang buruk dapat membuat bisnis menghabiskan banyak uang tanpa menerima ROI yang memadai.
Misalnya, staf Anda mungkin berfokus pada tugas-tugas remeh yang sebenarnya dapat diotomatisasi, atau strategi pemasaran mungkin tidak berjalan efektif. Ini dapat menyebabkan biaya operasi yang tinggi, serta penjualan yang buruk.
2. Penetapan harga yang salah
Harga yang terlalu murah atau yang terlalu mahal adalah alasan umum lainnya yang membuat cash flow perusahaan menjadi negatif.
Jika bisnis memiliki margin keuntungan yang rendah, mereka mungkin ingin menaikkan harga. Namun, menjual mahal untuk sesuatu yang dapat diperoleh dengan harga lebih rendah, apalagi dengan kualitas yang sama, hanya akan membuat pelanggan pergi.
3. Pembayaran terlambat
Semakin rumit proses penagihan dan pembayaran dalah sebuah bisnis, Anda akan semakin sulit mendapat uang segar. Pembayaran pelanggan yang tertunda dapat merusak cash flow, dan Anda pun kesulitan membayar vendor, membayar biaya overhead, dan biaya-biaya pokok lainnya.
4. Investasi yang tidak perlu
Berinvestasi terlalu banyak pada produk atau layanan yang belum teruji dapat memengaruhi cash flow bisnis.
Memang benar, bisnis zaman sekarang harus inovatif dan bergerak cepat jika ada perubahan. Namun tak jarang perusahaan bertindak spekulatif dengan mengembangkan bisnis ke area yang mereka belum berpengalaman.
5. Perencanaan yang tidak tepat
Gagal menetapkan tujuan jangka panjang, berkembang terlalu cepat, atau tidak memiliki karyawan yang tepat dapat memengaruhi peluang masa depan dan citra mere. Semuanya akan berefek pada menurunnya pendapatan.
Perencanaan keuangan yang buruk akan membuat Anda kekurangan dana saat Anda memiliki pengeluaran tak terduga, dan mungkin menjadi terlalu bergantung pada utang tanpa memiliki cukup uang untuk melunasinya.
Cara mengatur cash flow tanpa mengorbankan perkembangan bisnis
Memperbaiki arus kas yang buruk itu penting, sama pentingnya dengan perkembangan bisnis yang konsisten. Sebenarnya bisnis bisa melakukan keduanya dengan strategi dua tahap ini.
Tahap 1: Strategi bertahan hidup untuk mengatur cash flow negatif
Uang itu penting!
Catat dan tinjau pengeluaran operasional dan laporan keuangan Anda setiap dua minggu atau setiap bulan, tergantung ukuran bisnis Anda, sehingga Anda selalu mengetahui ke mana uang Anda pergi dan dari mana Anda mendapatkannya.
Anda juga harus membuat laporan cash flow karena akan membantu Anda memahami seberapa baik Anda telah mengatur cash flow.
Untuk mengantisipasi hal-hal tidak terduga, Anda dapat menyisihkan sejumlah uang tunai setiap bulan sebagai cash buffer. Jumlah ini dapat ditentukan berdasarkan pengalaman sebelumnya dan seberapa cepat produk Anda terjual.
Jika kinerja bisnis secara keseluruhan lambat dan laporan keuangan menunjukkan bahwa Anda memerlukan lebih banyak uang untuk keadaan darurat, Anda memerlukan cadangan lebih besar.
Ini triknya! Jika Anda tidak dapat menyiapkan uang tunai dan sangat membutuhkannya, anjak faktur (menjual faktur yang belum dibayar ke perusahaan dengan imbalan uang tunai segera) dapat jadi jalan keluar. Namun perlu diingat, perusahaan anjak piutang akan mengambil potongan dari uang yang Anda peroleh.
Alternatif lain yang bisa menjadi pilihan terakhir adalah mengajukan utang ke lembaga keuangan.
Kunci keberhasilan pengelolaan cash flow ada di prioritas perusahaan. Prioritaskan sumber daya yang akan membantu perusahaan meningkatkan cash flow dan mengembangkan bisnis. Misalnya, prioritaskan untuk membeli software akuntansi baru untuk membantu proses bisnis lebih efisien, ketimbang mengeluarkan uang untuk membeli furnitur kantor baru atau menggelar outing karyawan.
Hindari pembayaran yang tertunda
Kirimkan tagihan sesegera mungkin dan miliki catatan tertulis tentang syarat dan ketentuan pembayaran sehingga pelanggan mengetahui konsekuensi jika tidak segera membayar.
Anda juga dapat memberikan insentif kepada mereka yang segera melakukan pembayaran.
Tahap 2: Bagaimana meningkatkan cash flow sambil tumbuh secara konsisten
Bayar lebih sedikit atau beli lebih banyak
Setelah bisnis memiliki cukup uang tunai untuk operasi sehari-hari, penting untuk mengelola cash flow yang baik. Anda dapat menyewa barang operasional seperti mobil atau alat kerja lain dari vendor daripada harus membelinya. Mungkin memang terkesan boros, namun Anda hanya perlu membayar dalam jumlah kecil setiap bulan tanpa repot memikirkan perawatan dan nilai penyusutannya.
Tanpa disadari, cara ini membantu arus kas, terutama karena pengeluaran ini dapat dihapuskan dari pajak. Demikian pula, jika Anda membeli produk, tanyakan apakah Anda dapat mencicilnya.
Anda juga dapat membeli stok dalam jumlah besar untuk mendapatkan diskon yang bagus. Jika Anda tidak mampu membeli dalam jumlah besar, bermitralah dengan perusahaan serupa dan patungan untuk membeli dalam jumlah banyak.
Buat pembayaran lebih mudah dan berikan insentif kepada pelanggan yang membayar tepat waktu
Saat mengirim tagihan, lampirkan tautan pembayaran untuk membantu pelanggan membayar sesegera mungkin. Untuk itu, penting untuk menyediakan metode pembayaran yang semudah mungkin, seperti pembayaran elektronik!
Software akuntansi Anda dapat menyederhanakan proses pembayaran ini dengan integrasi pembayaran online dan langsung mengirimkan invoice dengan opsi pembayaran yang tepat.
Anda juga dapat meminta pembayaran sebagian di muka, terutama dari pelanggan baru dan mendorong mereka untuk membayar lebih cepat dengan menawarkan diskon khusus.
Pantau stok barang
Cek stok barang setiap tiga bulan. Perhatikan barang yang slow moving atau tidak laku. Barang-barang yang menjadi stok mati ini dapat mempengaruhi arus kas Anda. Jadi, kurangi pembeliannya dan likuidasi apa yang Anda miliki saat ini.
Bahkan, Anda bisa jual barang-barang yang tidak laku dengan harga diskon sehingga mereka akan bergerak lebih cepat agar Anda bisa mengatur cash flow lebih baik.
Negosiasi dengan vendor dan memperpanjang jangka waktu pembayaran
Setelah Anda menjalin hubungan yang baik dengan vendor, negosiasikan untuk mendapat diskon karena membayar lebih awal.
Jika Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk membayar, mintalah jangka waktu pembayaran yang diperpanjang.
Jika Anda adalah pembeli reguler dengan riwayat pembayaran yang baik, supplier kemungkinan besar akan setuju, dan ini akan memberi Anda lebih banyak waktu untuk melakukan penjualan sebelum melakukanpembayaran.
Jadilah proaktif dengan cash flow forecasting
Anda dapat melakukan perencanaan dengan menganalisis kinerja tahun sebelumnya atau dengan menghitung arus masuk yang diharapkan (seperti tanda terima pelanggan) dan arus keluar (seperti pembayaran vendor dan penggajian).
Yang terbaik adalah memperkirakan bulanan atau triwulanan untuk melacak indikator kinerja utama Anda, membantu Anda memahami modal kerja, dan apakah bisnis memiliki pendapatan yang cukup untuk mengelola kebutuhan bulan berikutnya.
Setelah selesai memperkirakan suatu periode dan beralih ke periode berikutnya, kembalilah ke perkiraan Anda untuk periode sebelumnya dan periksa estimasi Anda terhadap cash flow aktual. Jika ada ketidaksesuaian, Anda akan mengetahui perbedaannya dan memahami penyebabnya.
Investasi dengan baik dan gunakan rekening bank dengan aman
Jadikan uang menganggur Anda bekerja, investasikan dengan bijak. Kalau perlu, Anda bahkan dapat mengambil pinjaman jangka pendek untuk mendapatkan uang segera.
Jumlah pinjaman ini dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis cerdas yang akan membantu Anda dalam jangka panjang, seperti ekspansi, pembelian inventaris baru, dan lainnya.
Anda bahkan dapat melakukan pembayaran dengan kartu kredit bisnis untuk mendapatkan cashback yang menguntungkan Anda. Syaratnya, Anda harus disiplin melakukan pembayaran kartu kredit
Gunakan rekening giro (juga dikenal sebagai giro) untuk menyetor sebagian pendapatan Anda secara teratur sebagai cadangan. Sedangkan untuk menyetor sisa pendapatan, gunakan rekening tabungan yang akan memberi bunga lebih tinggi.
Agar lebih mudah, Anda dapat terus mentransfer uang dari rekening giro ke rekening tabungan. Jadi jika dana di bawah jumlah minimum untuk rekening giro, dana akan ditransfer kembali secara otomatis.
Dengan cara ini, Anda dapat menghemat uang untuk keadaan darurat.
Jangan lupa, minimalkan jumlah orang yang dapat mengakses rekening perusahaan, sehingga Anda memastikan uang Anda aman dan tidak akan dibelanjakan tanpa sepengetahuan Anda.
Rencanakan ekspansi dan kenaikkan harga
Jika produk tertentu laku keras, naikkan harganya secara bertahap. Periksa juga apakah pengeluaran untuk peralatan, tenaga kerja, dan waktu telah meningkat. Jika nilainya tidak sesuai dengan jumlah penjualan akhir, nilai ulang harganya.
Namun, lihat juga harga pesaing Anda, dan pastikan harga Anda tidak naik terlalu tinggi dari mereka. Jika menaikkan harga, pastikan pelanggan tahu manfaat dari kenaikan itu buat mereka.
Misalnya, jika Anda membuat cokelat dan menambahkan bahan unik ke dalamnya, komunikasikan itu kepada pelanggan.
Sementara itu, tambahkan kategori dan produk baru ke bisnis Anda, dan kembangkan perlahan tapi pasti.
Pertimbangkan kelompok pelanggan lain yang dapat Anda targetkan selanjutnya dan dorong mereka untuk beli lebih banyak lewat penawaran paket.
Jadi, dengan mengambil contoh penjualan cokelat, Anda dapat mengembangkan bisnis cokelat dengan menyertakan variasi bebas gula yang sehat. Kemudian membuat paket dengan minuman sehat.
Kesimpulan
Semuanya bermuara pada bagaimana Anda memajukan bisnis dengan mengatur cash flow yang baik. Arus kas negatif biasa terjadi dalam bisnis yang sedang berkembang. Jika Anda dapat menyelesaikan masalah cash flow, maka Anda siap untuk maju!
Comments