Anda mungkin menemukan istilah "webhook" di pengaturan aplikasi Anda dan bertanya apakah Anda harus menggunakannya. Jawaban sederhananya adalah "ya."
Apa itu webhook?
Webhook juga dikenal sebagai "reverse API". Ini adalah alat yang memungkinkan satu sistem atau aplikasi untuk berkomunikasi dan mengirimkan pemberitahuan secara real-time tentang peristiwa tertentu ke sistem atau aplikasi lain.
Pengantar webhook
Webhook dikonfigurasi untuk mengirim push notification ke URL tertentu setiap kali ada aktivitas yang terkait dengan peristiwa tertentu terjadi.
Misalnya, mari kita kembali ke masa sebelum transfer uang online menjadi tren. Jika Anda harus mentransfer uang kepada seseorang, Anda harus menulis cek atau langsung pergi ke bank. Mungkin bank memerlukan beberapa kali konfirmasi, atau Anda perlu bolak balik ke bank, untuk memastikan semua data benar dan penerima mendapatkan uangnya.
Saat ini, Anda dapat mentransfer uang dari perangkat seluler atau komputer Anda dari mana saja kapan saja. Ketika uang dikirim ke penerima, Anda akan diberitahu melalui nomor ponsel atau alamat email Anda yang terdaftar. Anda tidak perlu menelepon siapa pun atau pergi ke bank untuk mendapatkan laporan terbaru.
Aplikasi perbankan juga memberi tahu Anda saat tagihan kartu kredit Anda jatuh tempo, saldo Anda hampir habis, atau terjadi transaksi yang tidak sah—tanpa intervensi manual. Pada dasarnya, inilah fungsi webhook.
Blog terkait:
Apa sebenarnya yang dilakukan webhook?
Webhook memberikan pembaruan real-time tentang aktivitas web yang relevan dengan organisasi Anda. Ketika suatu peristiwa terjadi di satu sistem atau aplikasi, webhook menginformasikan aplikasi atau sistem lain dengan mengirimkan permintaan "POST" HTTP ke URL tujuan.
Untuk menerima data dari webhook, URL yang ditentukan harus bersifat publik dan dimiliki oleh sistem atau aplikasi penerima. Selain itu, harus dikonfigurasi untuk bertindak sebagai endpoint webhook sehingga pemberitahuan dapat diterima oleh sistem.
Webhook vs. API
Berbeda dengan webhook, API bekerja dengan "polling", yang berarti server Anda berkomunikasi dengan server API untuk memeriksa data baru. Sementara itu, webhook mengirim data secara otomatis, yang jauh lebih efisien.
Webhook tidak memerlukan intervensi manual apa pun. Setelah diatur, webhook secara otomatis memantau perubahan pada aplikasi.
Baca juga:
Jenis remote session atau aktivitas unattended access session apa yang dapat saya lacak dengan webhook?
Konfigurasikan webhook di platform akses jarak jauh Zoho Assist untuk menerima pemberitahuan real-time tentang peristiwa berikut:
- Session start
- Session end
- Customer join
- Device add
- Device online
- Device offline
- Device delete
- File transfer
- Schedule session
- Bulk deployment
Aktifkan event webhook sebanyak yang Anda suka. Ketika suatu peristiwa terjadi, notifikasi akan dikirimkan dalam format JSON melalui POST ke URL tujuan.
Berikut adalah contoh pemberitahuan (untuk event "session start"):
{ payload: { creatorEmail: "david@zylker.com", deviceOs: "Windows 10 Pro", description: "On Demand Remote Access Session", sessionId: 937974381, deviceOsVersion: 6.3, devicePlatform: "Windows", title: "On Demand Remote Access 937974381", department: "My Department", deviceName: "Dell" }, eventBy: "malcolm@zohocorp.com", eventTime: "1658224413276", eventType: "SESSION_START_URS", orgId: "703709164" }
Bagaimana cara menyiapkan Webhook untuk aktivitas di Zoho Assist?
Untuk membuat pemberitahuan webhook untuk Zoho Assist, gunakan Zoho Flow atau layanan pihak ketiga lainnya yang dapat membuat Callback URL. Setiap kali Anda terhubung ke sistem pihak ketiga, webhook yang masuk akan diproses sebagai pesan.
Berikut cara membuat webhook di Zoho Assist:
- Masuk ke Zoho Assist
- Buka Pengaturan > Integrasi > Webhook
- Pilih Tambahkan Webhook.
- Tambahkan nama, deskripsi, dan Callback URL.
- Untuk menguji Callback URL, klik Ping URL.
- Dari Select Event(s), pilih Module, Event Name, dan Department dari menu drop-down.
- Klik Ping Event untuk menguji event yang dipilih dan memicu uji coba.
Comments