Apa Itu Digital Enterprise dan Bagaimana Membangunnya dengan Mudah?

Mengubah perusahaan konvensional menjadi perusahaan digital (Digital Enterprise) tidak hanya membutuhkan peran-peran baru, tapi juga membutuhkan pengembangan keterampilan dan cara kerja yang baru.

Proyek transformasi digital memang membutuhkan kepemimpinan khusus agar manfaatnya terasa maksimal. Namun, bukan berarti harus mempekerjakan banyak eksekutif atau manager baru.

Sebaliknya, yang dibutuhkan dalam membentuk Digital Enterprise adalah perubahan pola pikir organisasi, terutama di tingkat eksekutif.

Tim eksekutif yang berkomitmen mendorong adopsi digital mengungguli perusahaan sejenis dalam hal pendapatan dan valuasi hampir 50%.

Dan ketika upaya membangun Digital Enterprise dipimpin dan diprioritaskan oleh pimpinan perusahaan, implementasinya cenderung akan lebih berhasil.

Apa itu Digital Enterprise?

Sebelum lebih jauh. Mari kita samakan persepsi dahulu.

Digital Enterprise adalah perusahaan yang telah mengadopsi teknologi digital sebagai bagian inti dari strategi bisnis, operasi, dan pengambilan keputusannya, untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kepuasan pelanggan.

Faktor yang paling esensial dalam Digital Enterprise adalah penggunaan tools digital untuk kebutuhan sales, marketing, layanan pelanggan, manajemen rantai pasok (supply chain), dan komunikasi internal.

Kenapa bisnis harus bertransformasi menjadi Digital Enterprise?

Event Digital Entreprise ZBB

Alasan utamanya adalah untuk menciptakan pengalaman digital yang mulus dan terintegrasi bagi pelanggan dan karyawan, serta memanfaatkan data dan analitik untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Faktor Suksesnya sebuah Digital Enterprise

Mengubah sebuah bisnis konvensional menjadi Digital Enterprise bukanlah perkara mudah, walau juga sangat memungkinkan.

Berikut adalah beberapa faktor yang membuat Digital Enterprise menjadi sukses:

1. Kehadiran online yang kuat

Digital Enterprise harus hadir secara online untuk menjangkau pelanggan dan bersaing di pasar. Kehadiran secara online yang dimaksud meliputi situs web yang dirancang dengan baik, profil media sosial yang aktif, dan desain yang responsif.

2. Otomatisasi dan pengambilan keputusan berdasarkan data

Digital Enterprise tidak lagi bekerja berdasarkan asumsi. Taget untuk tim sales misalnya, ditetapkan dengan dasar data yang kuat, dari tren pendapatan beberapa tahun ke belakang dan dari situasi pasar yang ada saat ini.

Perusahaan digital harus mampu memilih sebuah alat yang dapat mengotomatiskan tugas rutin dan mengolah data secara otomatis untuk membantu perusahaan digital beroperasi lebih efisien dan efektif.

3. Pendekatan yang berpusat pada pelanggan

Digital Enterprise harus menempatkan pelanggan sebagai pusat operasinya. Semua hal yang organisasi lakukan harus menjadikan pelanggan sebagai pertimbangan utama.

Perusahaan juga harus terus mengumpulkan dan menganalisis umpan balik pelanggan untuk meningkatkan produk dan layanan. Tujuannya, untuk memberikan customer experience yang lebih baik.

4. Budaya yang gesit dan fleksibel

Ini mungkin menjadi salah satu batu sandungan bagi perusahaan konvensional saat ingin bertransformasi menjadi Digital Enterprise.

Perusahaan konvensional biasanya memiliki segudang aturan, prosedur, dan birokrasi yang baku. Bukan hal mudah untuk melakukan perubahan dan inovasi, bahkan untuk hal sepele sekalipun.

Sedangkan, Digital Enterprise harus memiliki budaya yang menghargai fleksibilitas dan inovasi, serta bersedia melangkah dengan cepat untuk memanfaatkan peluang baru. Dan semua itu harus dimulai dari level manajemen perusahaan.

Maka itu, di awal tulisan ini kami mengatakan, kunci utama kesuksesan transformasi ada di tangan para eksekutif perusahaan.

5. Pemasaran dan periklanan digital

Perusahaan digital harus memiliki strategi pemasaran dan periklanan digital yang kuat untuk menjangkau pelanggan dan mendorong penjualan secara online.

Ini memang menjadi hal yang asing bagi perusahaan konvensional. Maka, ada baiknya jika pimpinan melatih karyawan untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang digital marketing.

Untuk awalan, Digital Enterprise baru bisa mulai mencari tahu soal Search Engine Optimization (SEO), iklan bayar per klik (PPC), Social Media Marketing, dan email marketing.

7. Keamanan dan privasi data

Hal ini kerap dilupakan oleh bisnis karena kebanyakan dari mereka menganggap bahwa transformasi digital hanyalah soal meraup pasar secara online sebanyak-banyaknya.

Padahal, dengan mengandalkan teknologi, perusahaan digital harus memberi perhatian lebih kepada faktor keamanan dan privasi data secara serius untuk melindungi informasi pelanggan dan menjaga kepercayaan mereka.

8. Alat kolaboratif dan kerja jarak jauh

Digital Enterprise harus memiliki kemampuan untuk bekerja secara efisien dan efektif, bahkan saat anggota tim tidak berada di lokasi yang sama.

Kolaborasi dan kerja jarak jauh hanya dimungkinkan dengan melibatkan penggunaan alat berbasis cloud, konferensi video, dan alat kolaborasi jarak jauh lainnya.

Penutup

Jajaran pimpinan perusahaan harus berkomitmen untuk merangkul dan melaksanakan 8 hal penting di atas agar Digital Enterprise yang sedang mereka bangun dapat tetap terdepan, menjangkau pelanggan dengan cara baru dan inovatif, serta terus tumbuh dan berkembang.

Untuk mengenal lebih jauh soal Digital Enterprise dan rangkaian teknologi yang mendukungnya, Zoho mengajak Anda untuk bergabung di Zoho Bincang Bisnis Vol. 2yang diadakan tanggal 9 Februari 2023 di Jakarta.

Daftarkan diri, ajak rekan kerja Anda, semua gratis! klik tautan ini untuk mendaftar.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait